Kementan Klaim Pdb Hortikultura Dan Peternakan Meningkat Tajam
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) sektor peternakan dan hortikultura terus tumbuh secara meyakinkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB sektor pertanian tahun 2013 nilainya mencapai Rp 847,8 triliun. Dua tahun berlalu, angka tersebut terus meningkat tajam masing-masing sebesar Rp 880,4 triliun dan Rp 906,8 triliun.
"Selama empat tahun ini, PDB peternakan dan hortikultura tumbuh nyata dan meningkat tajam. Kenaikan juga terjadi pada triwulan I tahun 2019," ujar Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan Ketut Kariyasa dalam keterangannya, Jumat (6/6/2019).
Menurut Kariyasa, meningkatnya PDB sektor pertanian tidak terlepas dari keberhasilan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi. Selain itu, pemerintah juga terus memperlihatkan derma berupa benih unggul dan kebijakan pengendalian impor.
"PDB Pertanian pada triwulan I 2019, badan nyata sebesar 19,67%. Angka ini lebih baik kalau dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 1,15%," katanya.
Kariyasa mengatakan, pertumbuhan paling signifikan dimulai pada tahun 2015, yakni sebesar 2,26%. Disusul pada tahun 2016 dan 2017 yang tumbuh 2,94% dan 3,68%. Sedangkan tahun 2018, nilainya sangat menyakinkan, yakni mencapai sebesar 6,99%.
"Hal serupa juga terjadi pada awal tahun ini, dimana PDB Subsektor Hortikultura tumbuh 7,96% dibanding tahun sebelumnya. Adapun (y on y) tumbuh sebesar 7,06% dibanding Triwulan sebelumnya (q to q)," katanya.
Sementara dari subsektor Peternakan tahun 2015 nilainya tumbuh sekitar 3,57%. Kemudian pada tahun 2016 dan 2017 tumbuh berturut-turut 4,45% dan 3,75%. Di tahun 2018, nilainya kembali meyakinkan yang mencapai 4,58%.
"Sementara pada awal tahun 2019 ini, PDB Peternakan tumbuh sangat tinggi, ialah 7,96% dibanding tahun sebelumnya dan 9,27%," katanya.
Sementara, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga menjelaskan, pemerintah terus memacu peningkatan produksi dan populasi ternak sapi dan kerbau melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB). Selama dua tahun, kegiatan ini bisa meningkatkan populasi ternak lebih dari dua juta ekor.
Upsus SIWAB juga dilengkapi dengan pengendalian pemotongan sapi betina produktif sampai 43 persen. Kemudian ada juga kebijakan pengadaan sapi indukan impor, dimana para impotir wajib mengimpor indukan betina, ujarnya
"Yang jelas, selama empat tahun terakhir semua subsektor pertanian tumbuh sangat baik," tutup Kuntoro. Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Kementan Klaim Pdb Hortikultura Dan Peternakan Meningkat Tajam"
Posting Komentar