1 Juta Ha Lahan Bakal Sanggup Akomodasi Asuransi Pertanian
Jakarta - Asuransi pertanian sudah sanggup dirasakan keuntungannya oleh petani Indonesia. Sejak pemerintah meluncurkan aktivitas asuransi pertanian, khusus Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) tahun 2015 dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) tahun 2016, terus memperlihatkan tren kenaikan angka positif. Jumlah petani atau peternak yang mengikuti aktivitas tersebut terus bertambah.
"Dari tahun ke tahun semakin banyak penerima yang mengikuti asuransi pertanian. Mereka mencicipi manfaatnya," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhy dalam keterangannya, Kamis (6/6/2019).
Angka realisasi luas lahan dan ternak yang tercakup asuransi pertanian, yaitu AUTP pada tahun 2015 gres sekitar 233.500 hektar (ha) dengan luas lahan yang klaim sebesar 3.492 ha, maka di tahun 2016 luasnya mencapai 307.217 ha (klaim 11.107 ha).
"Tahun ini (2019) kami targetkan lahan yang tercakup AUTP seluas 1 juta ha. Kami prediksi sanggup tercapai dan makin banyak petani yang mencicipi manfaat asuransi," kata Sarwo.
Sarwo menambahkan aktivitas AUTS/K juga memperlihatkan banyak kemajuan. Misalnya pada tahun pertamanya di2016, jumlah ternak yang terdaftar gres sebanyak 20 ribu ekor dengan jumlah klaim kerugian 697 ekor.
Pada tahun berikutnya, naik hingga 92.176 ekor dengan jumlah klaim 3.470 ekor, dan pada 2018 sebanyak 88.673 ekor dengan klaim 1.736 ekor.
Pelaksanaan asuransi pertanian ini berhubungan dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah mengatakan aneka macam laba bagi petani/peternak, dengan nilai premi yang dibayarkan petani/peternak cukup murah, namun mengatakan ketenangan dalam berusaha. Petani/peternak semakin berangasan dalam perjuangan tani/ternak, alasannya yakni petani tak perlu khawatir lagi dengan tragedi yang sanggup terjadi menimpa usahanya.
"Ibaratnya dengan biaya kecil, petani dan peternak sanggup tidur tenang. Petani tidak khawatir lagi lahannya rusak terkena banjir, kekeringan atau terjangkit hama penyakit, alasannya yakni sudah ter-cover asuransi," tuturnya.
AUTP memperlihatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta/ha dengan masa pertanggungan hingga dengan masa panen (4 bulan) dengan Premi Rp 180.000/ha. Pemerintah mengatakan subsidi pembayaran premi sebesar Rp 144 ribu dan petani hanya menanggung Rp 36.000.
Sementara AUTS/K menjamin binatang ternak dengan premi Rp 200.000 per ekor per tahun. Sebesar Rp 160.000 ditanggung pemerintah dan sisa Rp 40.000 dari swadaya petani. Ganti rugi yang dibayarkan sebesar Rp 10 juta per ekor jikalau mati dan Rp 7 juta per ekor jikalau hilang.
Karena itu Sarwo optimis sasaran penerima yang ditetapkan tahun ini sanggup tercapai. Apalagi sekarang registrasi penerima asuransi pertanian sudah sanggup melalui online SIAP (Sistem Informasi Asuransi Pertanian). Sistem daring ini mempermudah petani untuk ikut aktivitas AUTP dan AUTS/K.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "1 Juta Ha Lahan Bakal Sanggup Akomodasi Asuransi Pertanian"
Posting Komentar