As Larang Tentara Minum Alkohol Di Jepang

Tokyo - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) memberlakukan larangan minum alkohol terhadap seluruh tentaranya yang ditugaskan di wilayah Jepang. Larangan ini diberlakukan sesudah satu tentara AS ditangkap di Okinawa alasannya mengemudi sambil mabuk, sampai memicu kecelakaan yang melukai dua orang.

"Selama beberapa dekade, kami menikmati kekerabatan yang besar lengan berkuasa dengan warga Jepang. Sungguh penting semoga setiap tentara harus memahami bahwa tindakan mereka mempengaruhi kekerabatan itu dan aliansi AS-Jepang secara keseluruhan," tegas komandan pasukan Angkatan Laut AS di Jepang, Laksamana Muda Matthew Carter, dalam pernyataannya menyerupai dilansir Reuters, Senin (6/6/2016).

Untuk ketika ini, AS diketahui menugaskan 18.600 tentaranya di wilayah Jepang. Dengan adanya hukum gres ini, setiap tentara AS yang ada di Jepang akan diwajibkan tetap berada di markas dan dihentikan untuk minum alkohol.

"Hingga seluruh personel memahami dampak sikap bertanggung jawab mereka terhadap aliansi AS-Jepang," demikian suara keterangan pers militer AS.

"Tentara yang tinggal di luar markas (militer) akan diizinkan untuk bepergian dari dan ke markas saja dan hanya melaksanakan 'aktivitas penting'," imbuh pernyataan itu.

Larangan minum alkohol ini tidak akan berlaku untuk keluarga militer, juga warga sipil AS yang bekerja sebagai kontraktor di Jepang. Namun demikian, mereka didorong untuk menghormati hukum tersebut sebagai bentuk solidaritas.

Tentara AS yang ditahan terkait kejadian goresan kendaraan beroda empat di Okinawa itu, dilaporkan berjenis kelamin perempuan dan masih berusia 21 tahun. Kendaraan yang dikemudikan tentara perempuan itu terlibat dalam tiga kecelakaan kendaraan beroda empat yang memicu korban sejumlah luka pada Sabtu (4/6) waktu setempat.

"Kami sungguh menyayangkan kejadian ini dan memberikan simpati mendalam kami untuk korban kecelakaan serta keluarga mereka. Kami berharap pemulihan cepat untuk mereka. Tentara yang terlibat berada dalam penahanan polisi Jepang, atas dugaan mengemudi sambil mabuk dan kami bekerja penuh dalam penyelidikan," jelas salah satu komandan militer AS di Jepang, Letnan Jenderal John Dolan. (Detik/kabarduniamiliter)
Sumber http://kabarduniamiliter.blogspot.com

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: