Maskapai Gila Masuk Ri Dapat Turunkan Harga Tiket Pesawat?

Foto: (CNN Travel)Foto: (CNN Travel)

Kendari - Dalam beberapa bulan terakhir ini, industri maskapai menarik perhatian publik terkait lonjakan harga tiket pesawat. Pemerintah telah melaksanakan upaya untuk meredamnya menyerupai menurunkan tarif batas atas (TBA) 12% sampai 16%.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun punya wangsit untuk memperlihatkan peluang masuknya maskapai abnormal ke Indonesia. Tujuannya untuk membuat persaingan bisnis yang semakin ketat sehingga berdampak pada penurunan harga tiket.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti dengan semakin banyaknya kompetitor di industri maskapai, beliau percaya juga sanggup menekan harga tiket. Persaingan antar maskapai yang ketat pernah terjadi di Indonesia.

"Memang kalau banyak kompetitor barang kali tiket pesawat sanggup lebih murah. Itu kan pernah kita alami dikala Lion gres mencari market, tiket murah," terangnya kepada detikFinance, Senin (3/6/2019).

Ketika Lion Air gencar memperluas pasarnya dan fokus membuatkan layanan penerbangan murah, terjadi persaingan yang sangat ketat. Alhasil harga tiket dikala itu relatif terjangkau.

Selain itu iklim perekonomian beberapa tahun yang kemudian juga mendukung kondisi tersebut. Nilai tukar rupiah yang cukup besar lengan berkuasa memungkinkan maskapai menekan harga. Sebab lebih banyak didominasi dari komponen biaya maskapai yakni dolar AS.

"Waktu itu penumpang sanggup subsidi dari maskapainya. Karena mereka sedang mencari market dan pada awal terbentuk dolarnya juga masih rendah. Perlu diketahui komponen biaya operasi maskapai mengandung nilai dolar yang banyak. Semua sewa, training, spare part, avtur, leasing, asuransi dan sebagainya," tambah Polana.


Namun pemerintah menilai persaingan dikala itu justru menjadikan dampak negatif. Pemerintah khawatir para maskapai melupakan aspek keamanan demi memperlihatkan harga tiket semurah mungkin.

Akhirnya pada 2016 pemerintah menetapkan tarif batas bawah (TBB). Aturan itu dikeluarkan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2016 perihal Mekanisme Formulasi Perhitungan Dan Penetapan Tarif Batas Atas Dan Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga berjadwal Dalam Negeri.

"Karena ada persaingan yang tidak sehat. Mereka banting-bantingan harga. Sementara kami kepentingannya yakni keamanan. Itu nggak boleh dilanggar, itu mutlak. Ditakutkan dengan harga terlalu murah aspek keamanannya dikurangi. Perlu diketahui di dunia hanya Indonesia yang mengatur tarif pesawat," ujarnya.

Untuk dikala ini, kata Polana kondisinya sudah berbeda. Dolar AS sudah jauh lebih tinggi. Maskapai tidak sanggup lagi memperlihatkan subsidi kepada penumpang jikalau tak mau gulung tikar.

Intinya, berdasarkan Polana, masuknya maskapai abnormal tentu sanggup membuat kompetisi yang lebih ketat dan membuat tarif lebih murah. Namun pemerintah tetap akan fokus pada aspek keamanan bagi maskapai manapun.


Sumber detik.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Maskapai Gila Masuk Ri Dapat Turunkan Harga Tiket Pesawat?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel