Ahrar Syam Dan Jaisyul Islam Terancam Masuk Daftar Teroris Pbb
Rusia mengusulkan kepada Dewan keamanan PBB untuk memasukkan dua kelompok pemberontak Suriah, Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham, ke dalam daftar hitam. Kedua organisasi ini disebut-sebut mempunyai korelasi dengan al-Qaidah. Jaish Al islam dan Ahrar Syam memang bersekutu dengan Jabhah Nushrah yang merupakan perwakilan Al-Qaeda, namun mereka beralasan bahwa komplotan itu hanya untuk sementara.
Jika dari 15 anggota komite dukungan hukuman kepada IS/khilafah dan al-Qaidah tidak menentang proposal ini sampai 11 Mei 2016 jam 3 sore waktu setempat, maka PBB akan memasukkan kedua kelompok itu ke dalam daftar hitam. Padahal dua kelompok ini telah mengikuti resolusi PBB dan ikut memerangi IS dibawah koordinasi AS, sungguh malang nasib mereka.
"Alasan melaksanakan langkah ini alasannya adanya info bahwa kelompok-kelompok ini, yang melaksanakan serangan ke Suriah, mempunyai korelasi akrab dengan IS dan al-Qaidah," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin dalam pernyataannya pada Selasa (26/4).
Namun, pejabat senior Dewan Keamanan PBB yang tidak dipublikaskan namanya, menyebut langkah yang dilakukan Rusia itu "tidak membantu."
"Ini cara untuk mencoba memecah oposisi," kata diplomat itu pada Rabu (27/4).
Kelompok Jaish al-Islam, yang berarti Tentara Islam, merupakan kelompok pemberontak bersenjata di Suriah dan bab dari Komite Negosiasi Tinggi, kelompok yang didirikan di Riyadh, Arab Saudi pada Desember kemudian dan termasuk wakil oposisi dalam negosiasi tenang dengan pemerintah Suriah yang didukung PBB.
Komite Negosiasi Tinggi didukung oleh sejumlah negara Barat dan negara-negara besar Arab.
Sementara, kelompok Ahrar al-Sham menarik diri dari negosiasi di Riyadh dan menyatakan bahwa "kelompok revolusioner" tidak menghadiri negosiasi ini. Meski demikian, kelompok ini menghadiri negosiasi tenang di Jenewa.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah usang menyatakan bahwa Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham seharusnya tidak terlibat dalam negosiasi tenang Suriah.
Ahrar al-Sham merupakan kelompok yang berhaluan ikhwan dan merupakan bab dari aliansi militer yang didukung oleh Turki. Sementara Jabhah Nushrar/Front al-Nusra sendiri tidak termasuk dalam komitmen gencatan senjata yang dimulai semenjak Februari lalu.
Pemimpin Ahrar al-Sham merupakan tokoh yang pernah berperang bersama Osama bin Laden. Tahun lalu, kelompok membantah keterkaitan ideologi dengan al-Qaidah atau mempunyai korelasi dengan kelompok militan itu. PBB dikala ini memang masih membutuhkan militan sepeti Ahrar Syam dan Jaisyul Islam, namun sanggup dipastikan ketika mereka sudah diperlukan maka militan ini pun akan disingkirkan, alasannya baik barat maupun timur tidak pernah rela ada aroma islam sedikitpun dalam Suriah yang baru. Hal ini persis yang terjadi di Irak dan Libya, sayangnya milisi-milisi tersebut tidak berguru dari sejarah, dan salah dalam menempatkan loyalitas. Berperang dibawah bendera barat ialah kehancuran itu sendiri. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)
Sumber http://kabarduniamiliter.blogspot.com
Belum ada Komentar untuk "Ahrar Syam Dan Jaisyul Islam Terancam Masuk Daftar Teroris Pbb"
Posting Komentar