Belum Juga Tangkap Santoso, Mabes Polri Keluhkan Faktor Medan

 Belum bisa menangkap Santoso yang merupakan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur  Belum Juga Tangkap Santoso, Mabes Polisi Republik Indonesia Keluhkan Faktor Medan
Belum bisa menangkap Santoso yang merupakan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mabes Polisi Republik Indonesia balasannya secara resmi telah memperpanjang Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Diperpanjang 60 hari, kami Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia bertekat terus melaksanakan pengejaran terhadap kelompok Santoso dan anak buahnya," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, pada Selasa (10/5/2016) di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (Jaksel).

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, pengejaran terhadap anggota MIT dan Santoso terkendala faktor geografis yang luas dan medan yang sangat berat sehingga memerlukan waktu cukup lama. Kendati demikian, jenderal bintang satu itu menyebut segala cara bakal ditempuh Polisi Republik Indonesia untuk menangkap Santoso.

"Kita sudah melakukan, pengepungan dari banyak sekali arah, kita lihat medannya sangat berat. Tentunya ini tidak bisa dalam waktu singkat artinya mereka juga mobile, tetapi titik koordinat mereka pada umumnya sudah diketahui," terang Boy.

Dengan memperpanjang masa Operasi Tinombala, lanjut Boy, pegawanegeri berharap bisa menemukan hingga daerah persembunyian Santoso. 

Operasi Tinombala yakni lanjutan dari Operasi Camar Maleo. Target operasi yakni menangkap Santoso, baik hidup ataupun mati. Sedangkan Operasi Tinombala mulai diberlakukan pada 10 Januari hingga 9 Maret 2016.

Tapi alasannya Santoso belum juga tertangkap, operasi yang melibatkan 3.000 lebih pasukan, Polisi Republik Indonesia 2.000 dan Tentara Nasional Indonesia 1.000 pasukan terus diperpanjang. Santoso diburu semenjak tahun 2007. Pimpinan MIT itu diduga terlibat agresi penyerangan di beberapa daerah di Indonesia.

Bahkan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS) memasukkan namanya dalam daftar teroris global. Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia membentuk Operasi Camar Maleo untuk menangkap Santoso yang dimulai pada Januari 2015. Selama Operasi Camar Maleo I hingga IV prajurit menangkap 24 orang.
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti sempat menyampaikan tim adonan berhasil mendeteksi daerah persembunyian Santoso. Tim mengetahui Santoso sempat menempati camp di pegunungan di Poso pada 17 Agustus 2015. "Sudah diketahui," kata Kapolri, Jumat 21 Agustus 2015.

Sebulan kemudian, Kapolri menargetkan bisa menangkap Santoso pada tahun 2015 itu. Namun, hingga Operasi Camar Maleo tutup buku pada 9 Januari 2016 dan Operasi Tinombala 2016 berakhir tanggal 8 Mei 2016 kemarin, tim adonan belum bisa menangkap Santoso. [AH/manjanik/kabarduniamiliter]

Sumber http://kabarduniamiliter.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Belum Juga Tangkap Santoso, Mabes Polri Keluhkan Faktor Medan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel